Lintah: Kembali Digunakan dalam Dunia Medis?

 Lintah Kembali Digunakan dalam Dunia Medis?

LINTAH SEO

Lintah, meskipun terlihat kuno, ternyata sedang mengalami kebangkitan dalam dunia medis, setidaknya di Rusia. Di negara dengan sistem kesehatan yang kekurangan dana, lintah terkadang digunakan sebagai pengganti pengencer darah yang mahal atau sebagai pengobatan homeopati untuk berbagai penyakit.

baca juga : HABITAT LINTAH

Meskipun terkesan mundur, lintah memang memiliki sejarah panjang dalam perawatan medis selama ribuan tahun.

Horor di Masa Lalu, Harapan di Masa Kini?

LINTAH SEO


Di Eropa, masa kejayaan lintah medis terjadi pada abad ke-19. Penggunaan mereka begitu meluas, bahkan Prancis menggunakan 33 juta lintah hanya pada tahun 1827. Swedia adalah produsen lintah utama Eropa, tetapi ekspor berlebihan dan penurunan pasokan menyebabkan kekurangan lintah domestik yang parah pada tahun 1843.

Menjelang akhir abad ke-19, lintah masih banyak tersedia dan sering diresepkan untuk kondisi tertentu seperti radang jantung atau hati. Lintah bahkan dijual bebas di apotek.

Lintah medis sangat membantu ketika pembuluh darah rusak dan tidak dapat mengalirkan darah dengan baik dari anggota tubuh, terutama pada amputasi yang baru disambungkan kembali.

baca juga : MAKANAN LINTAH

Para dokter abad ke-19 mendapatkan ide pengeluranan darah dari gagasan umum bahwa penyakit dapat "saling meredakan" satu sama lain. Misalnya, mereka mengamati bahwa muntah dan diare sering kali menyebabkan pemulihan cepat dari penyakit usus. Dari sini mereka berhipotesis bahwa pembersihan pasti menyebabkan semacam "aksi balasan" yang menghilangkan penyakit awal. Teorinya, karena muntah membantu mengatasi sakit perut, maka pengeluaran darah dapat membantu berbagai penyakit lainnya. Seiring waktu, penggunaan lintah lokal dianggap sebagai pilihan yang lebih baik daripada pemotongan darah, terutama pada pasien muda atau lemah.

Namun, ada beberapa tindakan pencegahan yang diperlukan. Zat antikoagulan dan vasodilator dalam air liur lintah dapat menyebabkan pendarahan yang tidak terkontrol sebagai efek samping yang berbahaya. Banyak dokter menghindari penggunaan lintah di malam hari karena takut pendarahan tidak terkontrol sepanjang malam. Pemasangan lintah di leher juga sangat berbahaya, karena pendarahan setelah lepasnya lintah bisa sulit dihentikan. Lintah juga tidak boleh langsung diletakkan pada area sensitif seperti alat kelamin, rektum, atau tumor. Lintah yang dipasang di dalam tenggorokan harus diikat dengan tali untuk mencegah tertelan. Pemasangan pada kelopak mata, terutama bagian bawah, dapat menyebabkan cedera dan tidak dianjurkan.

baca juga : TENTANG LINTAH

Lintah dapat dibuat lepas dari pasien dengan sedikit garam, atau mereka akan melepaskan diri sendiri setelah kenyang. Lintah dapat digunakan kembali dengan memaksanya memuntahkan darah yang dihisap, suatu proses yang disebut "stripping."

Memanen lintah bukanlah pekerjaan mudah. Banyak "nelayan lintah" berjalan kaki di air keruh menggunakan kaki mereka sendiri sebagai umpan. Cara yang lebih mengerikan lagi adalah dengan menggiring kuda tua ke habitat lintah, lalu menariknya keluar dengan tubuh penuh lintah. Kuda-kuda ini tidak diberi waktu pemulihan yang cukup di antara "perjalanan memancing" dan biasanya mati pada akhir musim.

LINTAH SEO
lintah seo

Percaya atau tidak, lintah medis masih digunakan sampai sekarang. Mereka sangat membantu ketika pembuluh darah rusak dan tidak dapat mengalirkan darah dengan baik dari anggota tubuh, terutama pada amputasi yang baru disambungkan kembali. Lintah dapat menyebarkan infeksi, jadi lintah modern hanya digunakan sekali.

Meskipun berwujud cacing annelida besar penghisap darah dengan sejarah kontroversial dalam pengobatan, lintah tidak selalu dipandang dengan jijik. Beberapa pasien justru melaporkan merasa terikat secara emosional dengan lintah mereka.




Postingan Populer